Siang yang panas umtuk awal musim hujan, hari ini aQ pulang bersama sahabatku Kiki. Rasanya ingin cepat sampai rumah karena matahari sedang ganasnya bersinar. Akhirnya samapi di depan gerbang perumahan tempat kami timggal , aQ dan kiki berbeda arah jadi kami berpisah disini.
Dari sini awal mulanya aQ bertemu dengan dia, dia yang sekarang menjadi orang yang special dalam hidupku. Dia adalah Jensen. Jensen untuk segala pesonanya dan Angelo untuk segala ketampanannya. Seseorang yang ehm… sedikit tua dari perkiraanku (hha..) tapii karena pertemuan ini hidupku ehm… sedikit berubah (hha..). perkenalan kami sangat wajar. Cukup wajar antara gadis SMA dan seorang pekerja kantoran. Ehm.. dari sini ceritaku berawal.
“aQ pulang!” sapaku pada orang yang ada dirumah, “eh, selamat datang!” jawab seseorang yang tak ku kenal, sebelum aQ bertanya siapa namanya dia sudah memperkenalkan dirinya. “saya Jensen Angelo, karyawan ayahmu!” katanya “ oh, silahkan duduk lagi! Saya Elfira. Suda bertemu ayah? “ aQ bertanya sopan “sudah, dia sedang keluar! “ katanya lagi, aQ hanya mengangguk. “ ehm.. saya kedalam dulu ya! “ aQ memberi salam, dan dia hanya tersenyum. ‘oh Tuhan tidak salahkah kau mengirim seorang malaikat kehadapanku?’ batinku dalam hati. Itulah awal mula aQ bertemu dengan Jensen. Setelah pertemuan pertama hari-hariku hanya dipenuhi oleh wajah dan senyum malaikatnya, terkadang sampai terbawa mimpi walau kami hanya bertemu sekali. Tepat 1 bulan setelah itu, Jensen datang lagi kerumahku, kali ini dengan baju yang lebh santai kaus polo dan celana jeans. Penampilan itu cukup membuat hatiku bergejolak dan melayang-layang.
“ I'm in Love, I'm in Love, I'm in Love,
I'm in Love, I'm in Love,
Accidentally. I’m Accidentally in love”
Kali ini ia datang untuk mengambil pekerjaan. “hai!” sapanya ketika melihatku di halaman depan, “ayahmu ada?” tanyanya ‘ehm.. ayah? Ada! Mari masuk!” kataku ramah, “tunggu sebentar maw aQ panggil dulu ayah, silahkan duduk!” ia pun masuk dan duduk disofa. aQ pun segera masuk dan memanggilkan ayah, tak berapa lama ayah menemuinya dan memberikan map, setelah itu Jensen pun keluar rumah. aQ pura-pura keluar untuk melihatnya. “hai!” sapanya lagi “eh hai, mau pulang?” tanyaku to the point! “iya, ehm.. bilang pada ayahmu terima kasih!” katany ramah “OK!!” kataku dengan wajh berseri-seri “ehm.. namamu Fira kan?” Tanya Jensen “iya, kanapa?” “ (menggelengkan kepala) yasudah ya! Dagh!” Jensen pun pergi. ‘ aneh!’ batinku, tapi aQ senang bisa sedikit mengobrol dengannya.
“Kiki..!” panggilku “apa fir?” jawbanya cuek “kamu tau!? Kayaknya aQ suka seseorang!” kataku girang “ siapa? “kiki antusias, kalo soal yang seperti ini kami para remaja pasti antusias “seorang malaikat dari ehm.. langit! Hha.. (wajahku memerah) dia karyawan ayahku, baru kemarin dia kerumah. Namanya Jensen Angelo!“ aQ berkata bahagia “ehm.. semoga berhasil!” kata kiki dengan ramah, maklum setiap aq suka pada laki-laki aQ kadang tak di indahkan, ehm… aQ bingung kenapa begitu. Makanya kiki bilang ‘semoga berhasil’ kira-kira berhasil membuat dia suka ato membuat dia benci?? Hha…
‘ I haven't slept at all in days
It's been so long since we've talked
And I have been here many times
I just don't know what I'm doing wrong
What can I do to make you love me
What can I do to make you care
What can I say to make you feel this
What can I do to get you there’
Tapi kebahagiaan yang kupunya sekarang harus terhenti ketika sampai rumah, itu karena kakaku akan menikah, aneh kenapa orang yang mendengar berita menikah malah sedih?, itu karena calon pengantin prianya adalah JENSEN, iya, JENSEN ANGELO!!!. Mama memberi tauku ketika aQ sampai rumah, hari itu Jensen datang kerumah, tapi untung ada Jensen wajah malaikatnya sedikit menghiburku. Walau sesak tapi aQ harus terima, ‘mungkin waktu itu ia bertanya namaku karena ia mau kenal dengan calon adik iparnya, aQ konyol sekali waktu itu berharap lebih dari 1 pertanyaan kecil seperti itu’ batinku dalam hati. Yang lebih sedih karena kakaku Elita tidak pernah cerita padaku. 2 bulan lagi mereka menikah. aQ pernah membayangkan aQ menikah dengan Jensen, tapi sekarang bayang-bayang dan impian itu harus aQ buang jauh.
‘ No I can't forget this evening Or your face as you were leaving But I guess that's just the way The story goes You always smile but in your eyes Your sorrow shows Yes it shows
~No I can't forget tomorrow When I think of all my sorrow When I had you there But then I let you go And now it's only fair That I should let you know What you should know
~I can't live If living is without you I can't live I can't give anymore I can't live If living is without you I can't give I can't give anymore ‘
* * *
1 Juli 2008 “jadi?“ kata mama “ ehm.. yang ini saja!” tunjuk Lita pada gaun pernikahannya. “ehm.. baiklah!” kata mama lagi. Hari-hari menjelang pernikahan sangat menyibukan seperti hari ini aQ,Lita dan mama pergi ke toko tempat baju pengantin dipesan. “fir..!” panggil Lita ketika sampai rumah “apa?” jawabku “tolong bawakan gaunnya kekamar. aQ dan mama maw cari tempat pesan makanan!” Lita menyuruhku. aQ dan mama maw cari tempat pesan makanan!” Lita menyuruhku. aQ hanya menganggukan kepala. Sesuai permintaannya aQ bawakan gaunnya kekamar. ‘wow, kamar Lita bagus banget!’ kataku dalam hati ‘tempat ini akan jadi tempat Jensen dan Lita ya?’ aQ membayangkan. Tiba-tiba aQ tergoda untuk mencoba gaunnya. aQ mulai memakainya di depan cermin. Rasanya anggun sekali, kelihatan cantik. Ketika sedang asik bercerim…… Jensen masuk kamar! “hai!” katanya “hai jens!” jawabku “sedang apa?” Tanya Jensen “ehm.. menaruh gaun Lita. Oh ya! Jas-mu suda dipesan!” aQ membri taunya dengan ramah. “fir!” panggil Jensen “ehm… mungkin gaunnya lebih cocok kalu kamu yang.. ehm. Trima kasih!” kata Jensen kikuk “eh sama-sama” aQ hanya tersenyum, aQ pun keluar kamar ‘tadi Jensen bilang kalau gaunnya lebih cocok kalu aQ yang… yang apa ya? Ehm.. aneh!’ kataku dalam hati.
Akhirnya hari yang (tidak begitu) dinanti tiba 23 Juli 2008, Lita dan Jensen mengucapkan janji setia. Upacara pernikahan yang sederhana. aQ hanya bisa menangis melihat mereka, berharap tak pernah mengnal Jensen, harusnya aQ sadar dari awal kalu tak ada gunanya menyukai Jensen. Satu-persatu tamu pulang dari rumahku. Tinggal-lah kami yang membersihkan rumah. aQ membantu mama mengangkat kursi, ketika aQ memasukkannya ke rumah…. aQ melihat Jensen dan Lita berciuman didepan kamar. Segera saja aQ menunduk dan tak terasa air mataku mengalir ke pipiku.
‘ Love isn’t
Always as you see it
Love isn’t
Always as you dream it should be
Love isn’t
Always gonna find you
But this is love
Cause you’re all I’m thinking of ‘
“aw!” teriaku, sekejap Jensen dan Lita melepaskan rangkulan mereka “kenapa?” Tanya Lita “eh, mataku kena debu ni!” kataku berbohong “oh, cuci muka saja!” Jensen memberi saran. “ehm.. thanks!” kataku. Lita dan Jensen pun masuk kamar. Wajahku memerah mataku mulai berkaca-kaca. aQ bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka.
* * *
“Jensen sayang, ada 2 garis!” panggil Lita dari dalam toilet dan segera membukanya “ehm… jadi?” Tanya Jensen “positif!” teriak Lita dengan bahgia. Mereka pun berpelukan dan Jensen mencium kening Lita “ada apa?” Tanya mam tiba-tiba “Lita hamil ma!” kata Jensen bahagia “oh syukur! Trima kasih Tuhan!” mama memeluk Lita. Kabar yang membuatku bingung ini baru kuketahui setelah makan pagi. Lita bercerita dengan bahagia. aQ bingung harus memasang wajah apa, lalu kuputuskan untuk mengucapkan selamat saja dan aQ segera berangkat kesekolah. Sepanjang jalan aQ menerawang ‘sudah 2 bulan menikah! Hvvt* sudah mau punya anak. aQ harus seang ato sedih ?’ itu pertanyaan terbesarku “hei fir!” sapa Kiki “hai ki!” Jawabku “ada pa?” tanyanya sepertinya Kiki tau kalau aQ sedang bingung “ehm.. kakaku mau punya anak!” kataku lagi “ehm.. bagus!! Lalu?” “ aQ bingung harus senang atau sedih!?” kataku bingung “ehm… tentu kamu harus senang!” kata Kiki dengan wajah gembira “eh, iya! Harus senang!” dengan wjah lesu aQ mengatakannya.
Sembilan bulan kemudian anak Lita dan Jensen lahir yaitu bulan Juni tanggal 27. “ehm.. tampan seperti ayahnya” kata mama ketika menengok dirumah sakit, sayangnya aQ tak bisa datang karena ada acara sekolah. Ketika aQ sampai rumah aQ melihat Jensen sedang menggendong anaknya, ia tersenyum padaku, aQ pun membalasnya dan segera masuk kamar. Sesak melihatnya begitu tapi ini jalan yang harus kulalui. “fir!” panggil Jensen ketika aQ melewati ruang tamu “eh iya, apa?” jawabku kaget “sini! Liat keponakan kamu!” pinta Jensen “ehm.. ok! (menghampiri si bayi)siapa namanya? “tanyaku pada Jensen “Johnny! Hha.. bercanda! Namanya Mikey!” katanya dengan wajah bahagia “ehm… hai mike! aQ mau keluar dulu ya! Dagh!” padaku pada bayi itu “Jens, dagh!” aQ melambaikan tangan dan keluar rumah.
Sudah hamper 1 tahun Lita dan Jensen ada dirumah, tinggal bersama kami tapi karena mereka sudah punya Mikey mereka memutuskan untuk pindah rumah. Kebetulan ayah sudah pension jadi pengelolaan tempat karja sekarang di pindah tangankan ke Jensen dan ayah memutuskan untuk pindah rumah. Untungnya sekarang aQ sudah lulus SMA tinggal masuk kuliah, tapi sepertinya aQ harus menganggur 1 tahun dul, untuk membantu ayah dan mama.
Sudah hamper 2 tahun ini Lita tidak pulang, paling hanya SMS atau telepon. aQ tau mereka sibuk jadi kami mmakluminya.
* * *
“Fira!” panggil ayah “ya “ jawabku “fir, sudah hamper 2 tahun Lita tidak pulang” ayah mengingatkan, aQ mengangguk “lalu?” tanyaku “kamu pergi ketempat Lita, tengok dia, tanyakan keadaannya sekalian kamu cari tempat kuliah, sebentar lagi kan PMB!” kata ayah “ehm.. Ok!” kataku lagi. Esok paginya jam 9 pagi aQ berangkat ke rumah Lita “ayah gag mau ikut?” tanyaku memastikan sebelum berangkat “tidak, hati-hati dijalan!” kata ayah. Rumah baruku ada dipinggir kota sedang apartemen baru Lita ada ditengah kota. Sampai terminal kota kira-kira pukul 12 siang, dari terminal hanya makan waktu 15 menit. aQ un segera mencari apartemen tempat lita tinggal. Akhirnya aQ sampai pada no 123. aQ mengtuk pintunya dan keluar seorang anak dengan pita dikepalanya “eh, mav ini tempat Jensen Angelo? “ tanyaku pada anak itu, anak itu tidak menjawab malah masuk “ada apa?” Tanya seorang wanita padaku “eh, ini tempat Jensen angelo?” tanyaku “oh iya, mari masuk!” menyilahkan masuk dengan sopan “ini siapa?” (menunjuk anak dengan pita) tanyaku pada wanita itu “ini Mikey!” kata wanita itu. Wajahku memandang aneh [ada anak yang dibilang mikey tadi. “ehm.. mav anda siapa? “ Tanya wanita itu “ saya Elfira, adiknya Lita!” kataku ramah “kenalkan saya Babysitternya mikey! Ada apa ya? “ tanyanya lagi “saya mw ketemu Lita!” tiba-tiba pintu apartemen diketuk “tungu sebentar!” berlari kecil menuju pintu, dari luar terdengar “eh tuan, silahkan masuk. Mikey sedang main. Oh iya ada adik nyonya Lita yang datang!” lapor babysitter itu, wajah Jensen kaget “adik Lita? “ tanyanya untuk memastikan “ia dia tadi bilang begitu!” si babysitter berkata lagi.
“ Jensen! “panggilku “Fira!” jawabnya dengan muka kaget “apa kabar?” tanyaku “ehm.. baik. Kamu? Ayah & ibu bagaimana? “ tanyanya “aQ, baik. Ayah & Ibu baik. Mereka menitip salam buat kamu! “ jawabku.
“Fir, kamu… beda!” “ehm..?” “kamu… cantik!” pujinya, ia pun segra pergi ke kamar. Untuk kesekian kalinya aQ dibuat melayang-layang oleh Jensen.
Hampir 1 minggu aQ dirumah Jensen tapi Lita masih belum pulang. “Jens, Lita kemana si?” tanyaku “ko tugas gag selesai-selesai?” tambahku “ tugas luar kota mungkin!” kata Jensen tenang, aQ hanya menganggukan kepala “Jens, kenapa Mikey pake pita?” tanyaku lagi “oh, itu dia suka sih! Hha.. fir, makan yuk!’ Jensen mengajakku keruang depan. aQ mengikutinya. Pukul 12 siang Jensen menidurkan Mikey.
“sedang apa fir?” Tanya Jensen “eh, hanya nulis-nulis iseng. Hhe.. Jens, disini dimana kampus yang dekat dan bagus ya?” aq antusias bertanya”eh, disini ya? (berpikir) mungkin Universitas K juga bagus!” katanya “kenapa? “ “ehm.. mau masuk kuliah! “ jawabku ceria “ooh, nanti kucarikan informasi. Oh iya fir, aQ mau bersihin kamar mandi dulu! “ Jensen pun segara ke WC. aQ kekamar Mikey melihat ia tidur, rasanya damaik sekali. Setelah itu aQ keruang depan & terlelap disofa biasa aQ tidur.
Pukul 16.00 aQ dibangunkan oleh suara Mikey yang menangis, segera aQ masuk kamar. Ternyanta sudah ada Jensen “kenapa dia?” tanyaku “panas! Sebentar lagi aktu andi” Jensen tersenyum. Jensen memandikan Mikey aQ pun ikut memandikan Mikey. Rasanya seangg sekali seperti ini membayangkan Jensen menjadi suamiku. Hha… tapi sayangnya tidak mungkin. Sorenya setelah makan aQ segara mandi. Tiba-tiba shower yang kupakai bocor “Jens!!” panggilku dari dalam kamar mandi “apa?” jawabnya “tolong aQ!” aQ berteriak sambil mencoba menutup kebocorannya “ehm.. baik!’ Jensen bergegas ke kamar mandi “Fir, suda pake pakaian? “ tanay Jensen “sudah!” jawabku “ kateika sampai, ia melihatku sudah basah kuyup” ambilkan solasi untuk besi!” suruh Jensen “eh.. baik!” aQ segera keluar dan mengambil apa yang Jensen suruh & kembali kekamar mandi.
Hampir ¼ jam kami membetulkan, “huah.. selesai juga!” kata Jensen dengan baju basah kuyup “iya!” jawabku dengan senyum, Jensen pun membuka shower yang tadi dibetulkan untuk mengeceknya . ‘ shuurrr… ‘ air kelar. Tanpa bocor, saat itu juga aQ memandang wajah tampan Jensen, ia membalas dengan senyuman malaikatnya. Ia pun membungkukan badannya dan menatapku, membelai pipiku, saat itu aQ merasa bahagia. Pelan-pelan Jensen mendekatkan wajahnya dan aQ menutup mataku. Aq dan dia dibawah shower dengan baju basah kuyup. Kami mersakan hal yang tak pernah kami rasakan sebelumnya.
* * *
1 minggu kemudian
Tok … tok… pintu aparteen ada yang mengetuk, “hai Jens, apa kabar? “ tiba-tiba ia masuk. Tenyata itu Lita “eh Lita. Fir, lita datang! “ pnaggil Jensen, aQ pun segera pergi keruang depan “Lita! Apa kabar? “ tanyaku ramah “baik!” katanya dengan senyum lebar khas Lita “Lit, kenapa jarang pulang “ tanyaku dengan polos, seketika wajah Lita dan Jensen berubah bingung “hei” panggilku ke Lita “eh, ehm..Jens, Mikey baik-baik saja?” Lita mengubah topik “iya, baik!Lita, Fira aQ keluar sebentar! “ Jensen bergegas keluar “ fira, sejak kapan kamu disini?” Tanya lita “ehm… 2 minggu yang lalu” kataku jujur “oh, Fir, kamu tau kenapaaQ jarang pulang?” Tanya Lita menyakinkan “iya, emang kenapa?” tanyalu ingin tau “aQ.. aQ digugat cerai oleh Jensen!” katanya sedih”ke-kenapa?” tanyaku panic. “katanya aQ tidak tanggung jawab. Jensen capek lihat sifatku yang egois” katanya dengan mata berkaca-kaca. aQ hanya bisa melihat Lita dengan wajah kasihan, jauh dalam lubuk hatiku aQ bingung harus seang atau tidak karena Lita digugat cerai oleh Jensen. “fir, tolong aQ! Untung kamu disini, Bantu aQ meyakinkan Jensen kalu aq masi sayang ama dia!” katany “ehm. Lita apa yang bikin Jensen marah?” tanyaku “ia melihatku jalan dengan seorang laki-laki!” kata Lita dengan nada menyesal ‘gag bisa dipercaya!’ batinku kayak gini siapa yang ga sakit? Sudah jarang pulang, egois , jalan dengan laki-laki lain. “ehm.. Lita, sepertinya 3aQ tidak bisa membantum. Iniurusanmu dengan Jensen! Dan lebih baik kamu cerai saja!” kataku “apa? Kamu kenapa harus cerai?” Tanya lita “eh, tunggu jangan-jangan kamu suka ya sama Jensen?” tambahnya lagi. Wajahku kaget “nah benarkan! Lihat wajahmu kaget begitu! Ooh, pantas saja sejak awal aQ menikah dengan Jensen kamu selalu memperhatikan kami. Ternyata kamu memang suka ya sama Jensen.!” Katanya dengan nada marah dan sedikit berteriak. “ehm.. itu..” aQ terbata-bata menjelaskan “tuh kan bener! Kamu suka ya? 2 minggu kutinggal pergi ternyata kamu maw mengambil suami orang!” katany kasar. Tiba-tiba Jensen masuk. “ada apa ini?” Tanya Jensen “gag, gag ada apa-apa” lita berbohong. Aq hanya menunduk “Jens, mavkan aQ tentang yang kemarin. aQ janji akan mengubah sikap. Tapi ijinkan aQ menjadi istrimu lagi. Dan menurutku dalam hal ini ada kesempatan kedua.” Kata lita dengan wajah penuh harap. “eh, mav Lita walau kamu bicara kayak gitu aQ gag akan pernah luluh lagi. Dulu memang aQ memberi kesempatan tapi sudah kamu sia-siakan. Jadi untuk sekarang aQ gag akan kasi kesempatan lagi.” Kata Jensen tegas “oh iya, satu lagi. Akan ku urus secepatnya surat cerai kita!” Jensen menegaskan “ini semua gara-gara kamu fir!” kata Lita sambil melangkah pergi dengan wajah penuh air mata. aQ tetapinginkan Jensen bahagia bersama Lita tapi hati kecilku tak ingin Jensen terluka juga.
Tanggal 27 juni tepat Mikey ulang tahun Jensen bilang ia tidak ingin bersama Lita lagi. Alasannya karena itak tahan dengan sikap Lita. Dan tanggal 29 juni ada kabar bahwa kakaku Elita meninggal gara-gara OD kokain. Sesak melihatnya seperti itu. Dari mulut kakakku keluar busa. Kami turut berduka. Sekarang Jensen menjadi single parent.
* * *
“ehm.. jens, terima kasi atas tumpangan sementaranya!” aQ pamit “ya sama-sama!” Jensen tersenyum dengan senyum malaikatnya “akan ku telpon jika suda sampai rumah!” kataku “ehm.. baiklah dagh…!” Jensen melambaikan tangan, aQ bergegas kepintu, sebelum pergi aQ pamit dengan Mikey dan memeluk jensn. aQ segera pergi ke terminal.’ Baiklah aQmerasa bersalah atas kematian Lita, dan akan lebih buruk lagi jika lama-lama dengan jensen’ batinku. aQ menyebrang jalan kulihat sosok Jensen disebrang jalan. Ketika jalan lumayan sepi ia menghampiriku “ehm.. Fira.. mungkin.. kamu (sedikit cemas)” katanya, wajahku sedikit bingung “ehm.. Fira, dari awal aQ ingin mengatakan kalau… aQ sayang kamu! WOULD YOU MERRY ME? “ Jensen memberanikan diri, untuk kesekian kalinya tubuhku melayang lagi, tapi rasa bersalah kembali “ehm. Jens! aQ gag yakin denga ini!” kataku “aQ merasa menghianati Lita, aQ tau aQ menyayangimu. Tapi, setelah Lita .. sepertinya aQ merasa tidak pantas!” tambahku lagi “ehm.. baik jika memang itu, tapi aQ hanya ingin memberi taumu kalau aQ sudah menyukaimu sejak kita bertemu dirumahmu yang dulu.” Kata Jensen. aQ melayang lagi, tidak percaya Jensen bicara begitu. Tapi kenapa dia menikahiLita. Jawabannya adalah Jensen dan Lita MBA. Jadi ia tidak bisa memilih lagi
Tapi kini keadaannya berbeda, ia memilih sendiri siapa yang ia sayang! “ehm.. aq jga menyayangimu Jens! Tapi…” sebeum aQ melanjutkan kata-kataku ia menarik ku kepelukannya dan mebuatku melayang lagi. Dia tidak perduli dengan orang-orang yang ada! “OK jens, aQ mnegrti!” kataku “Jadi..? “ ia menunggu jawaban dengan wajah bimbang “jadi kapan kita menikah?” tanyaku. Jensen tersenyum dan membisikan ‘ secepatnya’.
* * *
2 bulan kemudian aQ pulang kerumah bersama Jensen, Mikey dan bayi dalam tubuhku. aQ pulang dengan nama Elfira Angelo atau Mrs. Angelo
dreams come true they do.. dream come true
from all of us to you they do
don't you know that dreams come true!!
- valda, 13 juli 2008-
MR. ANGELO
Read User's Comments(0)
Langganan:
Postingan (Atom)