RSS

SAYAP- SAYAP BEKU

SAYAP – SAYAP BEKU

“ uda aq bilang berapa kali, aq capek Clar! “ suara setngah membentak itu masih teringang di telingaku, ini adalah masalah kesekian kalinya dibulan ini. Kern marah karena katanya, aq terlalu perhatian, dan dia suka orang yang cuek. “ hufh… “ aq menghela nafas panjang, ‘kalo qm tau saying, aq juga capek di bentak-bentak, di cuekin!’ kataku dalam hati ‘segitunya aq ya? Aq tau aq salah saying, tapi jangan sakitin aq terus, hamper setiap malam aq nangis’ sambungku lagi. Aq tenggelam dalam samudra kenanganku, ingat awal jadian. Masalah setiap bulan, rasanya seperti ada luka yang menganga lebar dalam hatiku, setiap aq dibentak, luka itu seolah terbakar. Aq mau berubah demi Kern, apapun akan kulakukan, tapi semuanya selalu salah dimata dia “ aq harus sabar dan berubah! “ janjiku untuk membesarkan hatiku sendiri, karena dai ga mau bentu aq, dia hanya melihatku dari samping. Sepertinya aq jauh dari kata sempurna. Tak terasa air mataku tumpah lagi, aq menangis lagi, lagi dan lagi. Aq sangat menyayanginya, ‘ apa salahnya aq overprotective? Apa ada jaminan dia akan terus bersamaku?’ tanyaku dalam hati. ‘aq tertekan sayang mengertikah qm?’
* * *

Liburan masih seminggu lagi, aq terjebak dalam lautan yang bernama kebosanan, dan tekanan. Aq tertekan, pertentangan antara fisik, mental dan hati begitu terasa sangat berat. Hari-hariku menyedihkan. Keluar kamar aq bisa tersenyum, ketika aq kembali ke kamar aq sangat sedih, aq marah pada diriku sendiri karena tidak bisa menjadi apa yang Kern mau. Hari ini kami ga SMSan, aq ga mau ganggu dia. Kadang aq berfikir “kalau qm kangen, aq selalu ada. Apakah kalau aq kangen kamu ada?”
“ kalau qm Tanya, aq jawab, tapi qm… jawabanmu hanya GA TAU! “ aq tau, aq sadar, aq mengetri qm sayang. Jangan sampai qm yang memberontak, tapi… apa qm tau aq yang sebenarnya sayang? Sayangku terlalu berlebihan untukmu. Karena aq mencintaimu sayang. MENCINTAIMU!! Aq harus apa lagi, rasanya otak, hati dan badan ini sudah tak kuat hidup lagi melihatmu seperti ini. Selalu aq terus yang salah. Apa aq salah ingin mengobrol denganmu sayang? Sampai qm menjauh begitu. Kern oh Kern sayang. Aq ga nuntut qm , tapi jangan tambah tekanan hidupku sayang. Jalani apa yang qta mau, aq hanya minta perhatian bukan uang bukan harta. Hanya perhatian sayang, hanya butuh ngobrol atau ternyata aq hanya sampah yang ada dipikiranmu.
* * *
“halo?” jawab Kern “halo, hari ini ada acara?” tanyaku “ga!” “oh, lagi apa?” “lagi main computer!” “oh, aq ganggu ya?” “ga!” “oh!” (lama tak terdengar pembicaraan) “umm… well, udah dulu ya! Dadah..” kataku dengan nada memelas “ya!” tut…tut… tut… dia memutus teleponnya. “huffh..” aq menghela napas panjang. ‘kenapa ya dia? Aq merasa canggung, seperti bukan dia. Sayang, qm kenapa?’
* * *
“ahhaa… keren juga ya filmnya!” tulisku pada chatbox. Aq chatting dengan temanku. “iya banget Clar! Guw kasi 4 jempol buat artisnya!” katanya semangat, dia adalah Haru, temanku di dunia maya, aq pernah sekali bertemu dengannya, dia adalah teman curhatku, aq sering curhat soal Kern, dia juga sering curhat tentang ceweknya. Aq merasa asik dan nyambung ngobrol dengan dia, mungkin karena dia lebih uta. “well, guw ada maslah ni!” kataku lemas “sekarang apa lagi?” katanya “umm.. dia mw aq lebih cuek!” “ehm.. aneh juga!” “guw juga ngerasa gitu! Guw salah terlalu perhatian! Tapi guw ga mau cuek!” tambahku dichatbox. “well, guw cukup bingung” kata Haru jujur.
Hari ini aq sama sekali ga ada kontak dengan Kern. Oh Tuhan… aq kangen, tapi aq takut, setiap chat, selalu ga ada topic. Kata dia chat ga ada topic adalah masalah yang sepele. Tapi 3 bulan tanpa topic itu masih dalam kategori sepele? Kenap dia menjauhiku? Kangen dengan sapaanya, kemana kta manis itu? Semuanya tak ada yang keluar dari mulutnya. Rasa kangen yang menyeruak bagai singa liara, aq mendekap dadaku, berharap singa-singa itu tidak keluar dari tubuhku. Aq mabil obat tidurku dan meminumnya, kentuk langsung terasa, aq pun terlelap dalam bunga tidurku.
* * *



3 BULAN KEMUDIAN
“Pagi teman! :D, lagi apa nih?”
Sender: Haru
Aq segera membalas “pagi juga, abis mandi. Mau belanja. Hehe..” lalu kukirim, tak lama kemudian balasannya datang “oh, boleh dong guw anter lo! Guw lagi mau nyari kado buat cewe guw ni!” “umm.. boleh ajja! Hehe..” “ketemuan di deket halte ya!”
Jam 10 aq berangkat, ternyata benarHaru menungguku disana. Aq berpikir sejenak, apa kata orang kalau aq jalan dengan cowo lain? Umm.. tapi aq ga salah donk! Haru kan temen aq juga. Lalu aq melangkah mendekatinya “hai! Lama nunggu?” sapaku “well, ga begitu!” dengan senyum merekah dibibirnya. Hari ini Haru memakai polo shirt dan celan jeans. Umm.. cukup santai untuk pemuda berumur 25 tahun. Hha… aq takut disangka selingkuhannya! Gyahhahhaa… tidak banyak percakapan, kami terhanyut dipikiran masing-masing. Aq belanja kereprluan sebulan, haru membantuku, ia membawa barang-barang yang tak bisa kubawa. Lalu acara kami lanjutkan membeli hadiah untuk ceweknya, setelah puter-puter took, kami memutuskan untuk membelikannya kalung emas putih. Setelah itu kami cari tempat makan. Acara makan pun lebih banyak diam, terkadang kami hanya saling senyum untuk mencairkan suasana. Setelah itu kami pulang. Dan tebak!! Sama sekali tidak ada SMS ataupun telepon dari Kern! Tapi hari ini aq cukup terhibur dengan jalan bersama Haru.
* * *
MALAMNYA..
“heh! Jalan sama siapa tadi siang?”
Sender: Kern
Aq langsung menlponnya “aq jalan dengan temanku Haru, bukannya qm udah kenal?” kataku “kenapa ga bilang dulu sih?!” tanyanya dengan kasar “kenapa mesti bilang? Qm aja keluyuran kemana-mana ga pernah bilang!” “bagus ya! Cowoknya ga di SMS malah jalan ama cowok lain! Dasar TEGA!” teriaknya di telepon “what the fuck? Qm yang tega dasar orang yang sok banyak kerjaan!” aq ga kalah emosi “ dasar cewek! Ga ngerti orang sibuk!” Kern marah-marah di telepon “denger ya! Aq capek disakitin qm aja, pergi ga bilang, apa-apa ga bilang! Cari sana cewek yang cuek! Dasar cowok ga tau bersyukur!” kataku dengan nada marah, lalu aq menutup teleponnya. Aq biarkan diriku melamun sejenak, lalu mengambil obat tidurku. Dalam tidurku aq bermimpi buruk, aq mendapati diriku diujung jurang, aq takut mundur, karena banyak suara-suara aneh, dibelakangku adalah hutan, aq takut.. aq sendiri. Dalam benakku aq mencari tempat aman, dan aq berpikir bahwa dibawah juranglah tempat aman itu, dibawah jurang itu adalah laut, lalu aq terjun tanpa rasa takut, aq mau mencari tempat aman. Seketika aq bangun! Bajuku sudah basah oleh keringat. Lukaku kambuh lagi, lalu kuminum obat penenangku.
Hari ini ada test drive, aq harap aq lulus. Sudah saatnya aq bisa naik mobil sendiri, aq optimis lulus. Jam 8 aq berangkat, taku lupa aq SMS kern dan Haru. Delivered => Haru, Pending => Kern. Ketika kepalaku terkena sinar matahari aq merasa pusing, tapi aq berpikir aq taka pa-apa mungkin akibat dari tegang. Tempat test drivenya tidak bgitu jauh, hanya 30 menit dengan mobil. Haru membalas “Semoga berhasil! =D” ketika turun mobil angkutan umum, kepalaku berputar lagi, hamper saja aq terhutung jatuh, kalau kenek angkutan itu tak menahanku. Setelah itu, aq mendaftar dan mengambil nomer urut. Aq menunggu gilirannku sambil mengobrol dengan orang disampingku “ooh.. jadi lo uda merit?” tanyaku “umm.. well, ya!” jawabnya pendek “ko mau sih dijodohin? Masih jaman ya?” kataku “teman lama Papa, jadi ga bisa ngehindar” wajahnya menunduk, matanya mulai berkaca-kaca “umm.. ty, don’t be sad! Jalanin dengan senyuman. Lo pasti bisa cinta ama dia!” kataku bijak “tengs Clar!” ia mulai mnghapus air matanya, aq tersenyum. ‘jaman sekarang, masih ada aja yang dijodohin! Padahal kita juag kan punya hak buat milih! ‘ batinku “Calra no. 17” panggil petugas ddi tempat pendaftaran. “eh Tyara, guw duluan ya! Don’t forget 4 SMILE!” kataku semangat, Tyara tersenyum aq pun berlalu menuju pintu depan.
* * *
“Well, Clara. Semua prosedurnya jelas?” Tanya Mas Bimo “yeah! Cant wait longer to drive it!” kataku gak sabar, lalu aq dan mas Bimo menaiki mobil Honda Jazz silver. Waktu aq masuk, kepalaku pusing lagi. Tapi aq hanya menganggap karena AC mobil ini terlalu kencang. Makin lama duduk, aq makin pusing, aq coba menahan sampai test drive selesai, tapi pusingnya makin bertambah dan mataku sudah kunang-kunang melihat jalanan. Ahirnya aq meminggirkan mobilku, kepalaku sakit sekali. “mas, aq kepinggir dulu ya! Aq pusing!” kataku cepat-cepat “ok..ok” kata mas Bimo “aduuuhh… sakit banget!!” kataku sambil menjedukan kepalaku ke jok mobil “Clar, qm kenapa? Mana yang sakit?” mas Bimo jadi panic melihat tingkahku yang sangat kesakitan, kepalaku terasa terbakar. aq sadar, aq punya pil penenang yang kandungannya terdapat obat penahan rasa sakit dan obat tidur, kutarik tasku, kurogoh kantongnya lalu aq cari tabung kecil tempat obatku, ku ambil 2 pil putih itu dan meminumnya cepet-cepat. Yang kuingat hanya Kern. ‘maafkan aq sayang’ ucapku dalam hati. Rasa sakit itu menghilang digantikan rasa hampa.
* * *
“bau apa ini? Bukan bau yang biasa kucium!” tanyaku, ‘ruangan apa ini? Putih, dingin. (melihat sekeliling) ini bukan kamarku! Ini dimana?’ aq mulai panic. Seketika kepalaku berputar cepat, rasanya mual.. kepalaku sakit seperti ingin pecah, badanku lemas. Tiba-tiba seorang berpakaian putih masuk “Oh iya! Ini di RS!” pekikku, lalu masuk seorang suster dan.. hey! Itu mama! “ma! Aq disini! Lihat aq ma!” kataku ke mama, tapi mama hanya menangis, lalu aq menyadari kalau aq bukan dalam diriku lagi, lalu suster itu mencabut infuse dari tubuhku, kepalanya menggeleng, mama langsung menangis histeris, lalu dituntun keluar oleh suster itu, diikuti dokter. “AQ…AQ MATI!!” teriakku!!
* * *
Hari ini rumahku penuh orang melayat. Semuanya serba hitam, keluargaku masih menagis “aq gak apa-apa!” kataku disebelah mereka, tapi percuma saja, mereka tak dapat mendengarku. Aq melihat Papa, Mama, adikku Cella dan Kern! Dia datang, rasanya bahagia bisa melihatnya disini, walau untuk terakir kalinya. Dipojok ada Haru, Hana dan mas Bimo. Lalu aq melihat Kern mendekati mas Bimo dan haru “ko Clara bisa kayak gini?” Tanya Kern pada Haru “uumm… Clara suka minum obat tidur yang kandungannya ada obat penenang dan pereda rasa sakit!” kata Haru “Clara sakit apa?” Tanya Kern panic, Haru dan mas Bimo berpandangan “psikologi, ga seharusnya minum pereda sakit, tapi dia feel better kalo minum itu, padahal yang sakit itu pikirannya bukan tubuhnya, setelah itu, dia jadi ketagihan lalu ia menderita kelainan hati” kata Haru sedih, wajah Kern langsung menyesal, Kern meninju pahanya sendiri, “thanks Haru, lo bener-bener tau tentang Clara lebih dari guw!” kern menangis “oia, aq yang bawa Clara ke RS waktu dia pingsan dai mobil test drive” mas Bimo mulai bicara “iya, Clara bilang mau test drive” kata kern dengan air mata “aq gak papa sayang!” kataku disebelah Kern “bodohnya aq sampai saat terakhir Clara pun aq gak ada buat dia!” sesal kern “udah Kern, ini jalan hidup Clara. Kita disini Cuma bisa mendoakan aja yang terbaik wat dia” kata Haru “tapi guw bohoh! Guw nelantarin dia!” kata kern dengan tangisan makin kenceng “kern jangan terlalu bersedih, kita harus ikhlas, nasi udah jadi bubur. Qm harus menjaga apa yang qm punya sekarang. Jangan disia-siain lagi.” Mas Bimo mensehati “tapi guw bakal keilangan seorang yang kayak Clara! Lw semua gag ngerti!!” tangis Kern, lalu ia keluar rumah. Memandangi taman. Melamun dalam samudra kenangannya “maafkan aq Clar!” kata Kern, aq tak tega melihanya seperti ini “Tuhan! Ijinkan aq kembali!” pintaku, tapi aq tetap seperti ini “aq ga bisa jaga qm. Hhmm.. coba aq lebih cepat ya?!” katanya lgi, aq bingnung maksud kata lebih cepat diperkataan Kern, lalu ia merogoh sakunya dan menruh kotak berwarna merah, dibukanya kotak itu, CINCIN! Lalu tersenyum melihatnya, “aq kalah, waktu yang menang! Aq ga bisa nikahin qm Clar!” katanya sedih, lalu ia menaruh cincin itu di pot bunga kseukaanku,, lalu ia pun melangkah keluar pagar.
* * *
‘if I die tonight
I’d go with no regrets
If it’s in your arms
I know that I was blessed
And if your eyes
Are the last thing that I see
Then I know the beauty heaven holds for me’




- 4 someone that I love
‘til the end of the way -

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengikut