Author : Sexy Yellow Duck
Cast : Kiiro, Ega, Ibu Kost, Eunhyuk, Leeteuk, Siwon, Shindong, Donghae, Gia, Heechul, KyuMin, dan YeWook
Disclaimer : I own this story. Kiiro, Ega, Gia, dan Ibu Kost adalah tokoh ciptaan gw sendiri. SuJu members milik ibu-bapaknya masing-masing dan mereka sedang terikat kontrak dengan SM Entertaiment (?)
Rating : T
Genre : Teen Love
Chapter : 1/2
Note : huweeeee... akhirnya jadi juga nih FF yang cast-nya anak-anak SuJu *author joget-joget seneng* susah tau booo nyari inspirasinya. pertama bikinnya aja udah gagal. haha.. tapi alhamdulillah selesai. btw, ada adegan HOTnya tapi engga ada limun atau yadong tingkat dewa. ciuman bukan yadong kan?? haha *mencari pembenaran* let's enjoy readers :))
Namaku Kiiro, ini hari pertamaku pindah kostan. Sebelumnya aku juga tinggal di kostan tapi aku pindah karena pemilik kostan itu akan pergi mengikuti anaknya tugas di luar Korea. Sudah agak terlambat untuk mencari kostan yang enak karena tahun ajaran baru sudah dimulai, beruntung temanku ada yang memberi tahu bahwa ada kostan yang harganya cukup terjangkau di dekat tempat kuliah walaupun harus 1x naik angkutan umum.
“Makasih yaah Ega, udah mau bantuin bawa barang” kataku sambil berjalan memasuki halaman kostan, “iya, sama-sama. Abis mendadak sih. Maaf ga bisa nyariin kostan yang enak” kata Ega. “eehh.. ini kostannya enak kok” kataku sambil menenangkan hatinya. Kostan ini seperti kebanyakan rumah, terdapat 2 gedung. Gedung pertama semua kamar di dalam dan gedung kedua hanya bangunan kamar 2 lantai.
“Permisii.. selamat siaaang” kata Ega sambil mengetuk pintu, pintu pun dibuka, “waaahh.. yang telepon kemarin ya?” yang keluar adalah seorang ibu setengah baya dengan pakaian rumahan, “iya, Bu. Ini loh temen saya yang mau ngekost” Ega menunjuk diriku, “selamat siang, Bu. Saya Kiiro” kataku sopan. “kalau begitu tunggu sebentar ya, saya ambilkan kunci kamarnya dulu” ibu itu pun segera masuk dan 3 menit kemudian sudah kembali dengan 2 kunci di tangannya. “mari, masuk dulu. Kita ngobrol-ngobrol sebentar” Ibu tadi mempersilakan masuk.
“tadi kamu bilang nama kamu Kiiro ya?”
“iya, bu.”
“kamu mahasiswi?”
“iya, di Universitas S”
“ohh.. begitu. Jadi, langsung saja ya, biaya kost kamu 1 bulan 150 ribu won”
Aku mengangguk
“semuanya sudah termasuk air, listrik, dan makan 2x sehari”
“waaaaahhh~ murah”
Ibu tadi hanya tersenyum
“nomer kamar kamu 202B, artinya kamar no 2 di lantai 2 gedung B. kamar kamu punya 1 kamar mandi dalam, meja belajar, lemari, dan tempat tidur dengan kasur beserta 1 bantal dan 1 guling. Ada juga gantungan untuk baju-bajumu. selama tinggal semua fasilitas disini seperti sepeda dan apapun bisa kamu pakai. Tapi ingat, sebelum memakai tolong bilang dengan yang jaga atau kirimi saya SMS. Kalau ada masalah apapun kamu bisa cerita. Untuk pakaian kamu bisa memilih untuk melaundry disini atau bisa juga diluar atau jika lebih suka mencuci sendiri juga tak masalah. Disini diterapkan sistem piket harian. Jadi, kita sama-sama menjaga kebersihan dan keamanan kostan bersama. Oh iya, setelah makan harap cuci piring sendiri”
“siap, bu! Pembagian kelompok piketnya bagaimana?”
“uumm.. saat ini ada 11 orang yang tinggal disini, jika ditambah kamu jadi 12. Uumm.. bagaimana ya? Sebaiknya kita menyusun ulang kelompoknya”
Aku mengangguk saja
“nah, sekarang kamu bisa ke kamar dan beristirahat. Kalau ada apa-apa panggil saya saja,ya.”
“makasih ya,Bu”
“iya, sama-sama”
Aku dan Ega pun keluar ruang tamu dan menuju gedung B. Ega membantuku membawakan tas. “pff.. cape banget!” kata Ega. “anggap aja olahraga” kataku sambil memasukan anak kunci ke lubangnya. Kami segera masuk ke kamar dan menata kamar. Setelah selesai menata kamar Ega pun pamit. Pukul 19.00 aku turun untuk makan malam, dan sekalian ingin bertanya tentang jadwal piket.
“permisi” kataku, “oohh.. Kiiro, masuk. Ada apa?” tanya Ibu kost. “umm.. mau makan malam. Bisa kan?”
“waahh.. sayang sekali hari ini kami ga masak hari ini, habis hampir semua anak pulang malam. Haha.. maaf ya, kalau mau kamu bisa masak telur. Kemarin si bibi belanja.”
“ohh.. oke. Makasih bu. Ngomong-ngomong, hari ini jadi pembagian kelompok piketnya?”
“umm.. gimana ya? Sepertinya besok saja, habis masih belum pulang semua sih, kan ga enak kalau ga diskusi bareng-bareng” kata Ibu itu lagi
“oohh.. yaudah deh. Saya masak dulu ya,Bu” kataku sopan
Aku akan memasak omelet dan tiba-tiba seseorang memegang pahaku dari belakang “aaaaaarrrrrghhh” aku berteriak, laki-laki tadi mundur “siapa kamu?” tanyaku dengan ketakutan “harusnya aku yang tanya. Siapa kamu?” tanyanya dengan nada ketus
“ada apa?” tanya Ibu kost, ia segera melihat ke arah kami
“ga ada apa-apa” kata laki-aki tadi
“Kiiro, kamu ga papa?” tanya ibu kost sambil menghampiriku
“g-ga papa kok, tadi kaget aja liat dia masuk” kataku
“oohh.. harusnya kalian kenalan ya. Haha.. Eunhyuk, ini anggota baru kostan kita, namanya Kiiro. Kiiro, ini Eunhyuk. Sudah ya, ibu mau ke kamar lagi”
“iya, bu” jawabku sambil tersenyum
Tiba-tiba Eunhyuk melemparkan jaket “tuh pake, biar ga masuk angin. Masa malem-malem gini ga pake celana” katanya
“ga perlu” kataku sambil mengembalikannya
“terserah, berarti kamu milih untuk diperkosa” katanya santai
“eeehhhh~” aku menarik bajunya
“apa?”
Aku melepaskan bajunya
“maaf.. aku ga bakal pake celana pendek lagi” kataku
“bagus deh. Mending badan kamu bagus, ga ada yang perlu dipamerin” kata Eunhyuk sambil masuk ke ruang TV
Aku hanya bisa terbelalak, “eeerrrggghhh~” aku benar-benar kesal.
Setelah makan aku segera menuju kamar, sepertinya beberapa penghuni kamar sudah ada yang pulang. Ketika aku berbelok menuju tangga “adoooww” kataku sambil memegangi jidatku “eehh.. maaf yah” seseorang sedang mengangkat kursi. “kamu gak papa kan?” tanyanya. “eemm.. mungkin” kataku sambil mengelus-elus jidatku. Ketika aku melihat ke arah orang yang menabrakku, dia sedang memandangiku. “ehem..” dehamanku cukup membuatnya tersadar “eh.. siapa kamu?” tanyanya tapi matanya masih memandangi pahaku “eemm.. aku Kiiro, penghuni baru kostan. Kamu?” kataku mencoba ramah. “Kangin, aku kangin” katanya, “eeemm.. aku ke atas dulu yah.. daaah” aku segera berlari menaiki tangga, Kangin hanya terdiam.
* * *
“Egaaaaa....” rengekku ketika makan siang bersama Ega. “kenapa? Gimana, betah ga?” tanya Ega, “Egaaaa.. kenapa ga bilang kalau itu kostan campur?” kataku termehek-mehek, “eeehh.. campur? Aku baru tau lohh.. serius?” dia malah balik tanya, aku hanya menganggukan kepala “trus gimana, cakep-cakep ga penghuninya?” kata Ega menggodaku, “apaan yang ganteng, hari pertama aja udah pelecehan seksual!” kataku sebal “serius?” “engga juga sih, tapi ada kejadian ga sopan” “waahh.. kamu diapain?” “masa ada yang megang pahaku sih!” “iihh~ serem banget!trus udah lapor?” “belum” “kenapa?” aku hanya terdiam “kenapa? Soalnya dia ganteng yaah?” goda Ega, “bukaaaann..” “terus?” “ya, ga bisa. Abis salah aku juga pake hot pants di kostan campuran” akuku malu-malu “yaaahh ampuunn..” Ega hanya memutar bola matanya.
Sepulang kuliah aku segera ke kamar menaruh tas, setelah itu aku berlari ke gedung A untuk makan siang. Ketika masuk dapur hanya ada Eunhyuk yang sedang memasak mie. Aku segera mengambil nasi dan membuka lemari makanan, ternyata ada nugget.
“hari ini bibi ga masak lagi?” tanyaku tiba-tiba pada Eunhyuk
“engga” jawabnya singkat
Aku mengangguk lalu duduk di meja makan, dan tak berapa lama Eunhyuk pun duduk di hadapanku. Aku mengamatinya sedikit-sedikit.
“ga kerja?” tanyaku
“lagi ga ada panggilan”
“emang kerja apa?”
“fotografer majalah”
“uumm.. I see” kataku dengan mulut agak penuh
Terdengar suara gaduh dari ruang TV. Setelah makan aku segera menuju ruang TV. Orang-orang di ruang TV menengok ke arahku semua, salah seorang laki-laki menaikan alis dan yang lain hanya mengangkat bahu. Aku mundur selangkah.
“oh well, hallo” kata laki-laki yang tadi mengangkat alis
“h-hai” kataku gugup
“siapa ya?” tanyanya lagi
“umm.. aku Kiiro, penghuni baru kostan”
“oooooohhhhh~” mereka semua serempak menjawab
“sini duduk, kita kenalan satu-satu” katanya ramah sambil menggeser duduknya agar aku bisa duduk di sebelahnya
“hai Kiiro, aku Siwon” katanya sambil menjabat tanganku
“senang kenalan sama kamu” kataku sopan, Siwon hanya tersenyum
“ayo dong kenalan!” kata Siwon pada orang-orang di ruangan itu
“mulai dari… Donghae, ya kamu!” tambahnya lagi
Seorang laki-laki dengan kaus kuning dan celana ¾ menjabat tanganku “donghae” katanya sambil tersenyum, lalu laki-laki di sebelahnya melambaikan tangan “Kyuhyun”, dan satu persatu mereka memperkenalkan diri mereka, ada Sungmin, Yesung, Ryeowook, Shindong, Eeteuk, dan seorang perempuan yang bernama Gia.
Mereka semua cukup membuatku salah tingkah, ke-8 laki-laki itu seperti malaikat.
Tiba-tiba Eunhyuk masuk ke ruang TV. “wwoooo… kemana aja?” tanya donghae, “di kamar, males kemana-mana” katanya sambil duduk di sebelah donghae. “eh, kata ibu kost kita disuruh bikin kelompok piket baru kan?” tanya Eeteuk, “iya, mulai aja gimana biar cepet selesai?” ajak Gia, “hhmmm.. boleh aja sih tapi masih kurang Heechul” kata Siwon, “biarin aja, dia lagi sibuk. Lagian dia ga bakal protes dipasangin sama siapa aja” kata Kyuhyun. “yaudah, kalau gitu mulai dong!” kata Sungmin.
Kami berduabelas menulis nama masing-masing lalu memasukannya ke dalam gelas yang diatasnya sudah ditutupi plastik yg sudah dilubangi. 6 nama yang keluar akan memilih 6 nama berikutnya. Gelas dikocok, keluarlah kertas pertama, Siwon membacakannya “Kyuhyun”, lalu kertas kedua keluar “Yesung”, kertas ketiga “Shindong”, kertas keempat “Kiiro”, kertas kelima “Siwon”, ketika kertas keenam keluar ternyata ada dua, lalu kami mengambil 1, yang keluar adalah “Gia”.
“sekarang nasib kalian yang belum jelas ini akan ditentukan oleh tangan-tangan yang akan mengambil ini. hahahaha” kata Siwon.
Kertas diletakan di atas meja, sesuai urutan keluarnya kertas kami mengambil 1 kertas.
“waaahh… kalo boleh milih, aku pengen sama Wookie” kata Yesung
Wookie tertawa.
Kyuhyun pertama memilih, ia membuka kertasnya dan menyebutkan nama seseorang. Sebenarnya, aku ingin juga sih 1 kelompok piket dengan Kyuhyun. “Sungmin” katanya. Semua orang berteriak.. “woooww.. kalian memang jodoh!” kata Shindong, Kyuhyun dan Sungmin sama-sama tersenyum malu. Selanjutnya Yesung, ia mengamati agak lama “buruan laaah!” desak donghae, Yesung mengambil kertas daaan yang diambilnya adalah kertas yang bertuliskan “Ryeowook”. Wookie tertawa, yesung lalu memeluknya. Teman-teman yang lain hanya berkata “hyyyaaaaahhh”, lalu yesung dan wookie langsung berduaan.
Shindong memilih, ia mengambil kertas donghae. Mereka hanya toss. Lalu sekarang giliranku. Aku cukup deg-degan, karena tertinggal 3 nama. Ada Eeteuk, Heechul, dan emm.. Eunhyuk. “ayoo.. cepet diambil Kiiro!” kata Siwon, “eehh.. iya-iya” tanpa pikir panjang aku mengambil kertas yang hampir di pinggir meja. Ketika aku melihat namanya, aku langsung menghela nafas “ayoo siapa?” tanya Shindong, aku mengambil nafas dan menyebutkan “Eunhyuk”. Eunhyuk yang dari tadi menonton TV akhirnya menengok, semua orang melihat ke arahnya. “waaaahhh… selamat yaa” kata eeteuk. Eunhyuk hanya melihat ke arahku lalu kembali menonton TV. Kini tiba giliran siwon, ia mengambil kertas yang bertuliskan nama Eeteuk. Mereka berdua tertawa. Dan yang paling terakhir, Gia. Semua orang sudah tau siapa yang menjadi pasangannya, sudah pasti Heechul.
Sesuai urutan kertas keluar juga, urutan piketnya. KyuMin senin, YeWook selasa, ShinHae rabu, Hyukkir kamis, Siteuk jumat, dan Gichul sabtu.
“Eunhyuk!” panggilku ketika kami akan kembali ke kamar, Eunhyuk hanya menoleh, aku menghampirinya “bisa kita diskusi tentang piket kelompok kita?” tanyaku, “ya” jawabnya singkat. Ia lalu masuk ke kamarnya, dan aku mengikutinya. Aku duduk di lantai kamarnya, ia agak heran, pandangannya membuatku salah tingkah, “duduk di tempat tidur aja sini!” katanya, aku berdiri dan duduk di tepi tempat tidurnya. “jadi, biasanya tugas yang piket itu apa?”
“hmm.. ada 3 sih. 1. Bantu masak lalu membagikannya pada saat makan, 2. Membuang sampah, 3. Menyiram tanaman”
“uumm.. Eunhyuk mau tugas yang mana?” tanyaku
“aku biasanya membuang sampah”
“oke, terus apa lagi?”
“gini aja deh. Aku buang sampah pagi dan malam, kamu bantuin bibi masak, kalau bisa juga belanja. Siapa yang pulang duluan dia yang nyiram tanaman. Gimana?”
“ide bagus. Simple tapi teratur” kataku sambil tersenyum. Setelah itu aku pamit kembali ke kamar. Eunhyuk mengantarku ke depan kamarnya.
0 comments:
Posting Komentar