Judul : Theater of Dreams : Dugout
Pemain : Valda, Thomas
Latar : Old Trafford Stadium, Manchester
Mataku terbelalak takjub ketika aku turun dari taksi, angin sejuk Manchester bertiup bermain-main dengan rambutku. "ini ya stadion yang dari dulu aku mimpikan?" tanyaku dengan takjub pada diriku sendiri.
Old Traford adalah bangunan megah dengan patung Sir Mat Busby di depannya, aku menengadah dengan sumringah. "what an amazing stadium!" kataku dalam hati, kemudian aku masuk ke Mega Store, memang sih aku ga ada niat belanja tapi melihat-lihat kan boleh. hehe..
Waktu menunjukan pukul 8.30, aku segera berlari menuju pintu "dug out" yang terkenal itu, biasanya sih orang boleh masuk kalau ada latihan, semoga saja emang ada latihan. aku berlari kecil menuju pintu itu. "stop miss!" panggil sesorang, aku memelankan langkahku "yea?" aku berbalik "tickets?" tanyanya "uumm.. well" aku kaget karena harus pake tiket kalau mau masuk "no tickets no enter!" katanya, nadanya tinggi "oh okay, where can i have a ticket?" tanyaku langsung "its include on MU museum's tour, you can buy on ticketing area" katanya lagi "uumm.. thank you".
aku segera pergi ke bagian ticketing di bagian belakang "thanks God! gak antri" batinku, aku segera memesan di mesin penjualan aku mengklik "adult" untuk "museum and stadium tour", paket ini aku ambil karena akan ada kesempatan keluar dari "dog out". hehe.. harga tiketnya yaitu £15.00 atau Rp 300.000.
yaaahhh~ mau gimana lagi inilah pengorbanan seorang fans. haha..
setelah keliling-keliling museum sekitar 45 menit, aku bisa melihat foto-foto jadul pemain MU dan beberapa memoriam pemain-pemain yang pernah memebela klub ini.
akhirnya saat yang aku nanti-nanti tiba, tour guide kami Mr. Adams mengajak kami masuk ke stadion. aku segera menyisir rambutku dengan tangan, rasanya perutku sangat mual karena terlalu gembira dan grogi.
langkahku ku percepat agar tidak ketinggalan Mr. Adams dan peserta tour lainnya yang aku yakin pasti sama excitednya denganku.
"Welcome to the famous dugout. you can take pictures here" kata Mr. Adams ramah.
sepertinya aku harus mengubur impian "minta tanda tangan ke pemain"ku, ketika aku keluar menuju lapangan "there's no one here", aku segera menghembuskan nafas dan berdiri foto-foto di tembok bata dengan gambar MU menempel.
senang sih, tapi aku memang memimpikan melihat pemain MU latihan. aaarrr~~
"hallo.." sapa seorang pria tiba-tiba di depanku "oh hi!" kataku canggung
"enjoy this tour?" tanyanya sambil memandang jauh ke lapangan "well, yeah.." kataku sekenanya
"it isn't written on your face" katanya sambil tertawa "huh? really?" aku tak percaya kalau mood baikku berubah cepat hanya karena kecewa tidak melihat pemain MU berlatih.
"Thomas" katanya sambil mengulurkan tangan "Valda" kataku sambil menjabat tangannya dan tersenyum
"seems like you're not from england" tebaknya "yes! you're right"
"wooww.. so, where're you from?" tanyanya ramah, tapi aku tidak buru-buru menjawab karena aku masih agak malas diajak berbicara, tiba-tiba dia bilang "well, if you dont like to answer it,it's okay" katanya sambil tersenyum "Indonesia" kataku mantap
"pardon?" "I'm from Indonesia"
"what's your bussiness in queen Elizabeth place?" "vocation"
"any friends?" tanyanya "no" jawabku singkat sambil tersenyum
"honestly, i'm a collage student in Utrecht" tambahku
"and what's your major?" tanyanya lagi
"Linguistic"
"bytheway, let's go to Red cafe, i'll pay" ajaknya
"umm.. okay!" kataku
kami segera menuju Red cafe
30 menit kami mengobrol seru tentang MU.
"so, Tom, i know you're not from england too" kataku sesudah menyeruput kopiku
"are you sure?"
"yeaahh.. i know from your accent" aku tertawa
"maybe you've lived here about 3 or 4 years, and before it, you had lived in US maybe uumm.. or in South America" tambahku
"well, you're not tottaly wrong. but not 100% right. uumm.. I've lived here since 2009, and i was in Mexico" katanya
"yeess!" kataku girang
"more coffee?" tanyanya
"no, thanks" aku tersenyum
"it's okay, i'll pay" katanya memaksa
"no.. enough for coffee today, i don't wanna get an insomnia" kataku bercanda
"so, what's ur bussiness here? seems like you're not a student" tambahku sambil bercanada
"i'm a manager" katanya
"what's manager?" tanyaku semangat
"just a manager" katanya sambil tersenyum misterius
aku menaikan alisku.
"oh well, thanks for your chit-chat. time for leave now" kataku sesudah melihat arlojiku
"you're nice person. glad to have chat with you. you're trully indonesia" katanya
"what? of course I'm" kataku
"an Indonesian always open to everyone" katanya lagi
aku hanya berpikir 'apa yang dia tau tentang orang Indonesia?'
"thanks for your coffee. next match, i'll watch it"
"MU vs Tottenham?" tanyanya memastikan
"yes" kataku singkat
"bye, Tom. see you"
"see you, Val. hhmm.. will you accept this?" ia mengulurkan selembar kertas
wajahku penuh tanya
"just take it" katanya
"okay.. bye" kataku sekali lagi dan berjalan menjauh
aku kembali ke jalan depan Old Trafford lagi, kembali menyetop taxi.
"laystall, M 12, please" kataku pada driver
aku menyalakan kamera digitalku dan melihat satu-satu foto yang sudah ku ambil tadi.
"take a picture on dugout is'nt that bad" kataku sambil tersenyum
Theater of Dreams (Part 2)
8/28/2011 10:59:00 AM |
Labels:
Theater of Dreams
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar